Saturday, 30 May 2015

Desain Arsitektur Perpustakaan Paling Unik di Dunia



Seseorang berkata, satu hal yang benar-benar anda harus tahu adalah lokasi perpustakaan. Sudah lama diyakini bahwa perpustakaan sangat penting untuk pembelajaran, berbagi pengetahuan, dokumen sejarah, pengembangan dan penambah wawasan. Tapi di sisi lain selain fungsinya tersebut, Perpustakaan dengan arsitektur luar biasa, sering memberikan inspirasi kepada orang banyak.

Beberapa perpustakaan berikut ini telah ada selama berabad-abad dan tidak sedikit pula di bangun dengan desain unik, sedangkan sekarang ini banyak pula desain perpustakaan modern sebagai tambahan baru yang secara visual terlihat menakjubkan. Beberapa fitur arsitektur berikut ini adalah beberapa perpustakaan di dunia dengan desain yang menakjubkan.
University Library of Eotvos Lorand University, Budapest, Hungaria
Photo University Library of Eotvos Lorand University - Thaler, CC BY-SA / Wikimedia



Perpustakaan Universitas Eotvos Lorand adalah salah satu yang tertua dan bahkan sekarang menjadi perpustakaan umum yang aktif di Hungaria. Perpustakaan merupakan pusat pengetahuan dari universitas Eotvos Lorand, dalam pengertian departemen perpustakaan ini bertanggung jawab untuk bekerja professional terhadap fakultas dan cabangnya. Perpustakaan memuat koleksi ilmiah nasional, dengan lebih dari 100.000 koleksi.


National Library of France, Paris, Perancis

Photo National Library of France - Vincent Desjardins, CC BY / Wikimedia


Perpustakaan Nasional Perancis adalah nama perpustakaan negara Perancis, yang terletak di kota Paris. Ini adalah salah satu perpustakaan terbesar dan termodern di dunia, yang mencakup semua bidang pengetahuan dan didesain untuk dapat dicapai semua orang, menggunakan teknologi transfer data paling modern, sehingga dapat dihubungi dari jarak jauh, dan dapat bekerja sama dengan semua perpustakaan di Eropa.
Misinya adalah untuk mengumpulkan koleksi, khususnya salinan karya-karya yang diterbitkan di Perancis, yang menurut hukum harus disimpan di sana, mengawetkan dan membuatnya tersedia bagi umum.


Stuttgart City Library, Stuttgart, Jerman

Photo Stuttgart City Librarye by AngMoKio, CC BY-SA / Wikimedia


Perpustakaan umum Stuttgart terletak di departemen kebudayaan Stuttgart. Di dalamnya terdapat bagian untuk perpustakaan anak-anak, musik, seni, literasi informasi, orang tua, administrasi dan fungsi lain. Desain berfokus pada gagasan mendirikan Perpustakaan Kota Stuttgart sebagai pusat intelektual dan budaya.
Gedung perpustakaan diberi posisi khusus dalam struktur blok digambarkan dalam master plan. Dengan cara ini, Perpustakaan Kota menjadi istimewa dengan simbol makna khusus.


Library of Alexandria, Alexandria, Mesir


Photo Maktabat al-Iskandariyah by CarstenW, CC BY / Wikimedia


Perpustakaan Alexandrina (bahasa Inggris: Alexandria; Arab: Maktabat al-Iskandariyah) adalah pusat perpustakaan dan budaya utama yang terletak di pantai Laut Mediterania di kota Iskandariyah, Mesir.
Dimensi tempat ini cukup luas, perpustakaan memiliki ruang rak untuk sekitar 8 juta buku, dengan ruang baca utama yang meliputi 70.000 meter persegi yang bertingkat. Kompleks ini juga memiliki sebuah pusat konferensi, perpustakaan khusus untuk peta, multimedia, tunanetra, remaja dan anak-anak. Terdapat 4 museum, 4 galeri seni untuk pameran sementara, 15 pameran permanen, planetarium dan laboratorium restorasi naskah.


George Peabody Library, Universitas Johns Hopkins, Baltimore



Photo George Peabody Library - Matthew Petroff, CC BY-SA / Wikimedia



Interior Perpustakaan ini adalah salah satu yang paling indah di dunia. Memuat Koleksi sekitar 300.000 koleksi buku perpustakaan. Sebelumnya dikenal dengan nama Perpustakaan Peabody Institute, yaitu perpustakaan penelitian abad ke-19 dari Universitas Johns Hopkins.

Perpustakaan ini terletak di kampus Peabody di Mount Vernon daerah Baltimore, Maryland. Koleksi yang tersedia dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk penggunaan bebas.


British Museum Reading Room, London, U.K.

Photo British Museum Reading Room - Diliff, CC BY-SA / Wikimedia



Perpustakan British Museum terletak di pusat Great Court of British Museum, digunakan untuk menjadi ruang baca utama British Library. Dirancang oleh Sydney Smirke dan dibuka pada 1857. Ruang Baca itu digunakan terus-menerus sampai penutupan sementara pada tahun 1997 untuk renovasi. Dibuka kembali antara tahun 2000 dan 2007 dan sejak itu digunakan pula untuk ruang pameran hingga 2014. Perpustakaan ini memuat koleksi sekitar 25.000 buku berfokus pada budaya bersama dengan pusat informasi.




Sumber:
Gunawan (2008). Desain Arsitektur Perpustakaan Paling Unik di Dunia. Diambil 28 Mei 2015, dari: http://www.aura-ilmu.com/2014/10/desain-arsitektur-perpustakaan-paling-unik-dunia.html

Proyek Pengembangan Place Perpustakaan Nasional Republik Indonesia




 Halo guys! sudah pernah datang ke Perpustakaan Nasional RI di Jalan Salemba itu belum?. Bagi yang sudah, apa tanggapan kalian tentang Perpustakaan Nasional RI? sudah cukup baik atau masih perlu ditingkatkan lagi kenyamanan dan fasilitasnya? Bagi yang belum datang dan ingin tahu tentang Perpustakaan Nasional RI, berikut ada ulasan mengenai rencana pengembangan place Perpustakaan Nasional RI.
Silahkan disimak!





Place atau tempat adalah bidang atau wadah yang digunakan sebagai tempat  usaha yang akan dijalankan nantinya. Place merupakan salah satu faktor penting dalam pemasaran, karena dengan adanya unsur place, pemasaran dapat dilakukan dengan maksimal dan produk yang ditawarkan dapat dengan mudah didapatkan oleh konsumen yang membutuhkan. Place dalam pengolahannya dapat dilakukan dengan baik dan benar jika mempertimbangkan beberapa hal, yaitu strategis, sesuai dengan target pemasaran, mudah dijangkau, dan eyecatching (menarik perhatian konsumen). Keuntungan yang dapat diperoleh dari pengolahan place yang benar antara lain kemudahan dalam memperoleh produk, ketersediaan produk, dan juga keinginan konsumen untuk kembali ke tempat tersebut untuk mendapatkan produk yang ditawarkan (Adi Putro, Kuncoro, 2014).
Perpustakaan Nasional RI merupakan Perpustakaan Nasional yang menjadi place atau tempat yang bertanggung jawab atas akuisisi dan pelestarian kopi semua terbitan yang signifikan, yang diterbitkan di Indonesia dan berfungsi sebagai perpustakaan “deposit” baik berdasarkan undang-undang maupun kesepakatan lain, dengan tidak memandang nama perpustakaan. Meskipun Perpustakaan Nasional RI merupakan tempat yang menyimpan banyak informasi penting dan bersejarah yang patut untuk diketahui , namun banyak juga orang yang belum tertarik untuk datang ke Perpustakaan Nasional RI. Banyak faktor yang menjadi alasan Perpustakaan Nasional RI kurang diminati pengunjung.
Pertama, kurangnya pemahaman masyarakat tentang peran dan fungsi Perpustakaan Nasional RI, masyarakat masih menganggap Perpustakaan Nasional RI sebagai lembaga yang sekadar menyimpan manuskrip dan dokumen lawas bersejarah, bukan sebagai lembaga penyedia bahan bacaan dan informasi yang aktual dan mutakhir. Kedua, kurangnya minat baca masyarakat. Dengan kurangnya minat baca tersebut membuat masyarakat berpikir ulang untuk datang ke Perpustakaan Nasional RI. Ketiga, kurang bagus dan nyamannya  ruangan Perpustakaan Nasional RI, seperti yang dikutip dari pendapat salah satu anggota Komisi X DPR yang diambil dari artikel salah satu media online, “Bagaimana masyarakat ter­tarik dengan Perpusnas kalau kondisinya seperti itu, kesannya masih kolot sih, tidak ada kemajuan gitu. Padahal di tem­­pat-tempat lain; seperti Per­gu­ruan Tinggi dan perusahaan, per­pus­takaan ini sa­ngat nya­man,” katanya. (Rakyat Merdeka, 2012).
Melihat berbagai faktor yang ada yang menjadi alasan masyarakat kurang tertarik untuk datang ke Perpustakaan Nasional RI . Perpustakaan Nasional RI fokus kepada faktor kurang bagus dan nyamannya Perpustakaan Nasional RI sebagai faktor utama penyebab sedikitnya pengunjung yang datang. Untuk itu kami sebagai satu tim yang bergerak di bidang arsitektur, diminta untuk melakukan renovasi pada gedung Perpustakaan Nasional RI, menjadi gedung yang bertemakan modern yang diharapkan mampu menarik minat masyarakat dari kalangan manapun, tidak terbatas pada mahasiswa atau peneliti saja untuk datang ke Perpustakaan Nasional RI. Dan juga untuk memberikan kenyamanan yang lebih kepada pengunjungnya saat mengunjungi atau membaca koleksi-koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Nasional RI.


Jenis perkembangan place yang akan kami lakukan adalah renovasi gedung Perpustakaan Nasional RI.

A.    Segmentasi
Segmentasi dari proyek renovasi gedung Perpustakaan Nasional RI adalah masyarakat dari segala kalangan.
Alasan:
Dengan adanya renovasi gedung Perpustakaan Nasional RI menjadi gedung yang lebih menarik dan baik dari sebelumnya, diharapkan masyarakat dapat tertarik untuk datang ke Perpustakaan Nasional  RI. Melalui koleksi-koleksi yang ada disana serta ruangan yang nyaman, diharapkan pengunjung dapat tertarik untuk membaca dan meningkatkan minat bacanya lebih tinggi dari sebelumnya.

B.     Konsumen Kategori
Kategori konsumen dari proyek renovasi gedung Perpustakaan Naisonal RI ini antara lain adalah konsumen jenis Maniak/loyal dan follower.
1.      Konsumen Maniak/Loyal
Alasan:
Konsumen jenis ini merupakan konsumen yang setia, hal ini dikarenakan kebutuhan mereka terhadap produk yang dimiliki oleh perpustakaan itu dan juga karena layanan dan inovasi yang ada. Konsumen ini akan terus mengikuti setiap hal yang dilakukan oleh perpustakaan dan juga inovasi-inovasi yang ada.
2.      Konsumen Follower
Alasan:
Konsumen jenis ini mudah terpengaruh akan hal-hal baru yang menarik. Dengan adanya proyek renovasi gedung Perpustakaan Nasional RI menjadi lebih menarik dari sebelumnya, mereka akan tertarik untuk mengunjungi Perpustakaan Nasional RI. Mereka juga akan memengaruhi orang lain yang penasaran untuk ikut berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI dan melihat-lihat koleksi yang ada di sana.

C.    Target
Target dari proyek renovasi gedung Perpustakaan Nasional RI adalah orang-orang yang gemar membaca buku dan juga orang-orang yang membutuhkan buku sebagai bahan referensi mereka, seperti mahasiswa, dosen, dan peneliti. Mereka dapat memanfaatkan ruangan baru yang didesain untuk memberikan kenyamanan saat membaca.

D.    Posisi
Posisi Perpustakaan Nasional RI saat ini sedang menuju tahap “Top of Mind”. Perpustakaan Nasional RI merupakan tempat yang bertanggung jawab atas akuisisi dan pelestarian kopi semua terbitan yang signifikan, yang diterbitkan di Indonesia. Sudah seharusnya Perpustakaan Nasional RI didatangi oleh banyak pengunjung untuk melihat atau memanfaatkan koleksi-koleksi yang dimilikinya, namun pada kenyataannya Perpustakaan Nasional RI masih dapat dibilang sepi pengunjung. Oleh karena itu, Perpustakaan Nasional RI harus melakukan inovasi baru sehingga dapat menarik pengunjung dan pengguna lebih banyak lagi dari sebelumnya dan memperkenalkan koleksi-koleksi yang dimilikinya kepada masyarakat luas, dengan hal itu diharapkan Perpustakaan Nasional RI dapat mencapai posisi “Top of Mind”.
Saat ini Perpustakaan Nasional RI, jika dilihat dari bentuk gedung yang bisa dibilang masih konvensional serta tata letak ruangannya, kurang memberikan kenyamanan kepada para pengunjungnya. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab sedikitnya pengunjung yang datang ke Perpustakaan Nasional RI. Oleh karena itu perlu dilakukannya renovasi terhadap gedung Perpustakaan Nasional RI menjadi lebih menarik dari sebelumnya. Dengan penempatan ruangan yang lebih baik diharapkan dapat memberikan kenyamanan kepada para pengunjung.



Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional RI didirikan pada tahun 1989 berdasarkan Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989. Perpustakaan Nasional RI pada dasarnya merupakan penggabungan  dari tiga institusi, yaitu Pusat Pembinaan Perpustakaan, Perpustakaan Nasional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Perpustakaan Wilayah di Propinsi. Ketiga institusi itu bersatu untuk bersama-sama melaksanakan fungsi dan tugas perpustakaan nasional.
Perpustakaan Nasional RI terletak di Jl. Salemba Raya No.28A, Jakarta Pusat. Perpustakaan ini menggunakan sistem layanan tertutup. Perpustakaan Nasional RI terdiri dari beberapa gedung, yaitu:
1.      Gedung A
Terdiri dari ruang kerja para pimpinan dan staf tata usaha Perpustakaan Nasional RI serta aula yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
2.      Gedung B
a.       Lantai 1, terdiri dari ruang staff dan layanan koleksi surat kabar, majalah, jurnal mutakhir.
b.      Lantai 2, terdiri dari ruang staff dan layanan koleksi peta dan lukisan.
c.       Lantai 3, terdiri dari ruang staff dan layanan koleksi ilmu sosial dan humaniora.
d.      Lantai 4, terdiri dari ruang staff dan layanan koleksiaudio visual.
e.       Lantai 5, terdiri dari Kabid layanan koleksi khusus dan ruang staff dan layanan koleksi naskah.
f.       Lantai 6, terdiri dari ruang penyimpanan koleksi buku langka.
g.      Lantai 7, terdiri dari ruang layanan koleksi majalah terjilid.
3.      Gedung C
a.       Lantai 1, terdiri dari ruang keanggotaan, ruang penitipan tas, satpam lobby C, dan ruang akreditasi.
b.      Lantai 2, terdiri dari ruang staff layanan katalog dan ruang catalog/OPAC.
c.       Lantai 3, terdiri dari ruang koleksi dan layanan koleksi ilmu terapan dan ruang staff layanan Pusteling.
d.      Lantai 4, terdiri dari ruang layanan koleksi referen, penelitian dan tesis dan ruang Kabid layanan koleksi umum.
e.       Lantai 5, terdiri dari ruang staff layanan koleksi buku langka dan ruang layanan koleksi buku langka.
f.       Lantai 6, terdiri dari ruang staff koleksi buku langka dan ruang penyimpanan koleksi buku langka.
g.      Lantai 7, terdiri dari ruang staff layanan majalah terjilid dan ruang penyimpanan majalah terjilid.
h.      Lantai 8, terdiri dari ruang layanan surat kabar terjilid.
i.        Lantai 9, terdiri dari ruang penyimpanan surat kabar terjilid.
4.      Gedung D
a.       Lantai 1, terdiri dari Toko Koptanas, ruang sekretaris koperasi, dan kantin.
b.      Lantai 2, terdiri dari ruang Kabid akuisisi dan ruang staff akuisisi.
c.       Lantai 3, terdiri dari ruang Kapus pengembangan koleksi dan pengolahan BP, ruang Kabid pengolahan BP, dan ruang staff pengolahan BP.
d.      Lantai 4, terdiri dari ruang Kapus layanan perpustakaan dan informasi, dan ruang Kabid kerjasama dan otomasi, ruang staff kerjasama, ruang Kasubbid kerjasama,ruang Kabid akreditasi, ruang staff bidang akreditasi.
e.       Lantai 5, terdiri  dari ruang staff dan penyimpanan koleksi deposit BP.
f.       Lantai 6, terdiri dari ruang Kabid perpus umum/khusus, ruang staff bidang perpus umum/khusus, ruang Kabid Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi, dan ruang staff bidang Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi.
g.      Lantai 7, terdiri dari ruang Kasubbid otomasi, ruang staff otomasi, dan Data Center.
Gedung-gedung tersebut menyimpan semua terbitan yang signifikan, yang diterbitkan di Indonesia yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjungnya.

Gambar 1. Gedung Perpustakaan Nasional RI


A.    Proyek Renovasi Gedung Perpustakaan Nasional RI
Menurut Hs Lasa (2007:198), “Dalam perencanaan gedung dan tata ruang perpustakaan sekolah, perlu memerhatikan prinsip-prinsip arsitektur, azas-azas tata ruang, tata letak, desain, dan kebutuhan ruangan”.
  1. Prinsip-prinsip Arsitektur
Gedung atau ruang perpustakaan sekolah perlu ditata sesuai kebutuhan dengan tetap mengindahkan prinsip-prinsip arsitektur. Penataan ini dimaksudkan untuk:
a.       Memperoleh efektivitas kegiatan dan efisiensi waktu, tenaga, dan anggaran.
b.      Menciptakan lingkungan yang nyaman suara, nyaman cahaya, nyaman udara, dan nyaman warna.
c.       Meningkatkan kualitas pelayanan.
d.      Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan.

2.      Asas-asas Tata Ruang
           Selain itu harus memperhatikan asas-asas tata ruang yakni asas jarak, asas rangkaian kerja, dan asas pemanfaatan. Asas jarak yakni suatu susunan tata ruang yang memungkinkan proses penyelesaian pekerjaan dengan menempuh jarak paling pendek. Sedangkan asas rangkaian kerja adalah suatu tata ruang yang menempatkan tenaga dan alat-alat dalam suatu rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian. Dan yang terakhir, asas pemanfaatan adalah menyusun ruang agar semua ruangan memiliki fungsi yang tepat.
3.      Tata Letak
Perpustakaan memiliki aturan tata letak yang perlu diperhatikan sehingga kegiatan pelayanan perpustakaan dapat berjalan lancar. Berikut adalah prinsip-prinsip tata letak perpustakaan :
  • Gedung perpustakaan hendaknya terletak tidak jauh dari tempat parkir.
  • Gedung perpustakaan sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang kemungkinan mudah diperluas di masa yang akan datang.
  • Gedung atau ruang perpustakaan harus terletak pada tempat yang diperkirakan aman, baik dari bahaya kebakaran, kebanjiran, atau pun pencurian.
  • Bagian perpustakaan yang bersifat pelayanan umum diletakkan pada tempat yang strategis agar mudah ditemukan oleh pengunjung perputakaan.
  • Pelaksanaan tugas yang membutuhkan konsentrasi hendaknya ditempatkan di ruangan terpisah yang terhindar dari gangguan.
  • Perlu ada lorong yang cukup lebar untuk jalan apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran.
  • Bagian yang menimbulkan suara berisik seperti mesin fotokopi dan printer, hendaknya diletakkan ditempat yang terpisah dari ruang baca.

Peralatan dan Perlengkapan Perpustakaan
Suatu perpustakaan memerlukan sejumlah peralatan dan perlengkapan  yang dapat menunjang pelayanan agar lebih optimal. Peralatan serta perlengkapan perpustakaan ini tentu bermacam-macam jenis tergantung kebutuhan masing-masing perpustakaan. Namun secara umum antara lain:
  1. Peralatan perpustakaan 
Contoh-contoh peralatan perpustakaan antara lain:
a.       Peralatan habis pakai
  • Potlot dan potlot warna
  • Pena
  • Buku catatan
  • Kartu anggota
  • Buku induk peminjaman
  • Buku inventaris bahan-bahan pustaka
  • Buku inventaris peralatan perpustakaan
  • Obat pencegah hama/jamur buku
b.      Peralatan tahan lama
  • Stempel inventaris perpustakaan sekolah
  • Papan pengumuman
  • Daftar buku atau katalog buku
  • Stempel huruf, tanggal, dan angka
2.      Perlengkapan Perpustakaan
Pengadaan setiap perlengkapan perpustakaan hendaknya mempertimbangkan hal seperti efisiensi pengeluaran uang, efisiensi pengaturan, mutu yang baik,enak dipakai, dan menarik bagi penglihatan.

Tata ruang Perpustakaan
Tata ruang perpustakaan adalah penataan atau penyusunan segala fasilitas perpustakaan sekolah di ruang atau gedung uang tersedia. Suatu tata ruang yang baik biasanya penempatan petugas dan perlengkapan kerjanya sesuai dengan rangkaian tugas masing-masing, yaitu diantaranya:
  1. Ruang UPT (Unit Pelayanan Teknis)
  2. Ruang Baca
  3. Ruang Seminar
  4. Ruang Tata Usaha
  5. Ruang Koleksi Buku

Perpustakaan Nasional RI merupakan tempat yang menyimpan dan melestarikan  semua terbitan yang signifikan, yang diterbitkan di Indonesia. Sudah seharusnya Perpustakaan Nasional RI didatangi oleh banyak pengunjung, namun pada kenyataannya Perpustakaan Nasional RI masih dapat dibilang sepi pengunjung. Banyak hal yang menjadi faktor penyebab pengunjung Perpustakaan Nasional RI sedikit, tetapi  Perpustakaan Nasional RI fokus kepada faktor kurang bagus dan nyamannya serta bentuk gedung Perpustakaan Nasional RI yang masih konvensional sebagai faktor utama. Oleh karena itu Perpustakaan Nasional RI merencanakan untuk melakukan renovasi gedung Perpustakaan Nasional RI menjadi lebih menarik dari sebelumnya, sehingga dapat menarik pengunjung dan pengguna lebih banyak lagi dari sebelumnya.
Proyek renovasi ini akan membuat aktivitas yang ada di Perpustakaan Nasional RI seperti layanan sirkulasi dan lainnya terhenti untuk sementara waktu. Karena gedung Perpustakaan Nasional RI yang berlokasi di Jalan Salemba Raya ini akan dihancurkan keseluruhan untuk digantikan dengan gedung yang baru. Pengehentian sementara aktivitas di Perpustakaan Nasional RI tentu akan menimbulkan kesulitan bagi para pengunjung dan pengguna yang ingin mendapatkan informasi dari koleksi yang ada di Perpustakaan Nasional RI. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, Perpustakaan Nasional RI memutuskan untuk memindahkan untuk sementara waktu segala aktivitasnya, seperti layanan sirkulasi serta memindahkan koleksi-koleksinya ke Perpustakaan Nasional RI yang berada di lokasi lainnya, yaitu Perpustakaan Nasional RI yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta Pusat.
Gedung baru Perpustakaan Nasional RI dirancang menjadi gedung yang modern. Bentuk dari gedung baru Perpustakaan Nasional RI dirancang seperti bangunan piramida terbalik.


Gambar 2. Rencana bentuk gedung Perpustakaan Nasional RI







Gambar 3. Rooftop: Ruang baca terbuka.


Alasan pemilihan bentuk gedung menjadi seperti bangunan piramida terbalik antara lain:
1.      Efektivitas lahan
Dengan bentuk bangunan yang melebar ke atas, maka lahan yang di bawah menjadi lebih luas dan dapat dimanfaatkan sebagai lahan parkir, serta kebutuhan lainnya.
2.      Perubahan gedung menjadi lebih baik dan nyaman.
Bentuk gedung baru Perpustakaan Nasional RI dirancang mengikuti perkembangan jaman, gedung piramida terbalik ini merupakan gedung yang bertemakan modern. Tampilan visual dari gedung ini memberikan kesan unik, modern dan diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk mengunjungi Perpustakaan Nasional RI, tidak hanya untuk melihat-lihat isi gedung tapi juga untuk melihat koleksi-koleksi yang ada.
Selain  itu, dengan tata ruang baru yang lebih luas dan tertata dengan baik diharapkan memberikan kenyamanan kepada pera pengunjung dan pengguna. Mengingat tata ruang Perpustakaan Nasional RI yang sekarang luas dan nyaman dikarenakan bentuk gedungnya.



Gedung baru Perpustakaan Nasional RI ini akan memiliki tujuh lantai, dengan rincian sebagai berikut:
1.      Basement
Basement atau lantai dasar ini akan digunakan sebagai lahan parkir tambahan yang dapat digunakan oleh para pengunjung maupun staff Perpustakaan Nasional RI.
2.      Lantai 1: Keanggotaan
Di lantai ini dilakukan aktivitas pendaftaran anggota Perpustakaan Nasional RI, erta terdapat ruang penitipan barang pengunjung.
3.      Lantai 2 : Ruang Kantor
Lantai ini dikhususkan sebagai ruang kerja bagi para pimpinan maupun staff Perpustakaan Nasional RI.
4.      Lantai 3: Ruang rekreasi dan hiburan
Di lantai ini terdapat foodcourt untuk para pengunjung yang ingin membeli makanan, toko buku, tour travel, serta koperasi karyawan.
5.      Lantai 4: Ruang koleksi majalah, surat kabar, jurnal, dan silent room
Lantai ini merupakan tempat penyimpanan serta layanan koleksi majalah, surat kabar, dan jurnal. Serta terdapat silent room, yaitu ruang baca yang yang didesain bagi para pengguna untuk membaca koleksi dengan lebih tenang di ruangan tersendiri.
6.      Lantai 5: Ruang koleksi audio visual, peta dan lukisan
Lantai ini merupakan tempat penyimpanan serta layanan koleksi audio visual, peta dan lukisan.
7.      Lantai 6: Ruang koleksi buku langka dan naskah, dan ruang serbaguna
Lantai ini merupakan tempat penyimpanan serta layanan koleksi buku langka dan naskah. Serta terdapat ruangan serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan.
8.      Lantai 7: Ruang koleksi umum
Lantai ini merupakan tempat penyimpanan serta layanan koleksi umum.
9.      Rooftop: Ruang baca terbuka
Lantai ini merupakan ruang baca terbuka yang dikhususkan hanya untuk membaca koleksi umum.
Selain bentuk gedung yang menarik, gedung ini juga memiliki fitur-fitur menarik di dalamnya, seperti:
1.      Rooftop
Rooftop gedung Perpustakaan Nasional RI merupakan lantai yang dikhususkan untuk membaca koleksi-koleksi umum. Pengguna dapat memilih untuk membaca koleksi tersebut di rooftop. Keunikan dari rooftop ini adalah lantai ini didesain menyatu dengan alam, di lantai ini dihiasi oleh rumput-rumput yang memberikan rasa sejuk, asri serta nyaman bagi pengguna saat membaca koleksi. Di lantai ini disediakan tempat duduk untuk membaca yang berada di atas rerumputan. Dengan suasana yang tenang, sejuk dan nyaman diharapkan dapat memunculkan inspirasi bagi para pengguna.
2.      Eskalator
Gedung baru Perpustakaan Nasional RI ini selain mempunyai lift, juga memiliki eskalator sebagai alat mobilisasi utama para pengunjungnya. Alasan dipilihnya eskalator sebagai alat mobilisasi utama adalah efektivitas waktu, jika menggunakan lift pengunjung harus menunggu untuk masuk lift dan juga saat lift sudah memenuhi kapasitasnya. Dengan menggunakan eskalator pengunjung dapat menaikinya sekaligus tanpa harus menunggu. Selain itu juga karena penggunaan eskalator ini akan membuat para pengunjung dapat melihat keseluruhan isi gedung saat menaikinya.
3.      Basement
Gedung baru Perpustakaan Nasional RI ini akan memiliki basement atau lantai dasar yang akan digunakan sebagai lahan parkir tambahan yang dapat digunakan oleh para pengunjung maupun staff Perpustakaan Nasional RI.
4.      Penempatan koleksi
Penempatan koleksi di gedung baru Perpustakaan Nasional RI ini dimulai dari lantai 4, dan koleksi umum berada di lantai terakhir yaitu lantai 7. Hal ini dimaksudkan untuk pengunjung melihat-lihat isi gedung ini secara keseluruhan sebelum sampai di lantai yang dituju. Selain itu biasanya kebanyakan pengguna mencari buku-buku yang termasuk koleksi umum, oleh karena itu koleksi umum berada di lantai terakhir yang dekat dengan rooftop, untuk memudahkan pengguna memilih membaca buku di ruang baca yang ada di lantai 7 atau di ruang baca terbuka di rooftop.
Anggaran yang digunakan untuk proyek ronovasi gedung Perpustakaan nasional RI ini berasal dari anggaran yang disiapkan oleh Pemerintah. Pemerintah memiliki anggaran khusus yang ditujukan untuk mensukseskan pendidikan dan meningkatkan minat baca masyarakat.

B.     Cara Promosi
Pengenalan gedung baru Perpustakaan Nasional RI kepada masyarakat akan dilakukan melalui berbagai media, seperti:
1.      Iklan di televisi nasional maupun swasta
Dengan membuat iklan yang berisi pengenalan terhadap gedung baru Perpustakaan Nasional RI serta ajakan untuk datang ke Perpustakaan Nasional RI, yang disiarkan di televisi nasional maupun swasta diharapkan mampu menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia untuk datang dan melihat koleksi yang ada di Perpustakaan Nasional RI.
2.      Iklan di media massa
Iklan berisi ajakan untuk datang ke Perpustakaan Nasional RI serta pengenalan gedung baru ini akan disebarkan melalui surat kabar, majalah, dan lain sebagainya.
3.      Iklan di media sosial
Iklan berisi ajakan untuk datang ke Perpustakaan Nasional RI serta pengenalan gedung baru ini akan disebarkan melalui berbagai media sosial yang sedang digandrungi saat ini, seperti: Twitter, Path, Instagram, Facebook, dan lain-lain.
4.      Iklan di situs resmi Perpustakaan Nasional RI
Iklan berisi ajakan untuk datang ke Perpustakaan Nasional RI serta pengenalan gedung baru ini juga akan disebarkan melalui situs resmi Perpustakaan Nasional RI, yaitu di http://www.pnri.go.id/